Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susi Pudjiastuti dan Darmin Dinilai Jadi Korban Koalisi Jokowi

Reporter

image-gnews
Rini Soemarno (Menteri BUMN), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dalam acara perpisahan menteri Kabinet Kerja jilid I dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jumat 18 Oktober 2019. (Instagram@triawanmunaf)
Rini Soemarno (Menteri BUMN), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dalam acara perpisahan menteri Kabinet Kerja jilid I dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jumat 18 Oktober 2019. (Instagram@triawanmunaf)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan jajaran kabinetnya pada Rabu, 23 Oktober 2019 pagi di Istana Negara. Banyak nama baru yang menjadi pembantu mantan Wali Kota Solo itu di Kabinet Indonesia Maju.

Sejumlah nama lama yang cukup populer di kalangan publik terdepak dari barisan menteri. Tak ada nama Susi Pudjiastuti, Darmin Nasution, Rini Soemarno, Ignasius Jonan, Rudiantara, Amran Sulaiman, maupun Wiranto.

Ekonom Institute for Development Economics Finance (Indef) Bhima Yudistira menilai nama-nama tersebut bisa terdepak lantaran menjadi korban dari koalisi Jokowi yang gemuk. Hal itu terlihat dari para menteri baru yang mengisi posisi orang-orang tersebut.

Sebagian besar dari mereka berasal dari partai politik (parpol). Misalnya, Menteri Kelautan dan Perikanan kini diisi Edhy Prabowo dari Partai Gerindra, posisi Darmin di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian diisi Airlangga, jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika diisi oleh Johnny G. Plate, dan Kementerian Pertanian dipimpin oleh Syahrul Yasin Limpo.

“Porsi-porsi yang harusnya dipegang profesional, ternyata Pak Jokowi lebih mengakomodir kepentingan parpol koalisinya,” ujar Bhima, Rabu, 23 Oktober 2019.

Menurutnya, nama-nama menteri yang terdepak dari jajaran kabinet Jokowi memang tidak semuanya gemilang. Namun penggantinya saat ini pun tidak lebih baik dari yang sebelumnya.

Bhima menyinggung nama Susi, yang kinerjanya dinilai sudah cukup baik selama 5 tahun terakhir menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Apalagi, sosok Susi cukup disukai publik dengan ketegasannya menindak kapal-kapal asing tak berizin yang masuk ke Indonesia.

Namun, dia memandang karakter Susi tidak cocok dengan Jokowi yang tidak suka kegaduhan. Pasalnya, Susi kerap kali terlibat konflik dengan sejumlah kementerian.

Contohnya, terkait pelarangan cantrang, dia sempat beda pendapat dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sosok Jonan pun dipandang sudah baik dalam hal eksekusi di Kementerian ESDM. Hanya saja, dia dinilai memiliki kelemahan yakni kurang mendengarkan kritik sehingga dapat berbahaya.

Darmin pun disebut memiliki kinerja yang cukup baik, meski ada beberapa catatan. Bhima menyatakan Darmin kerap bermasalah dalam mengendalikan menteri-menteri teknis di bawahnya.

Dalam hal kebijakan impor misalnya, Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian terkadang tidak berkoordinasi dengan Darmin.

Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Padjajaran Muradi memandang pertimbangan Jokowi tidak memasukan nama-nama populer di kabinet lamanya lebih terkait kinerja. Kinerja Susi, Darmin, Jonan, dan nama-nama lainnya tidak begitu gemilang di pemerintahan sebelumnya.

Beda pendapat dengan Bhima, Muradi menilai kebijakan Susi terkait kelautan dan perikanan kerap tidak sejalan dengan kepentingan elektoral Jokowi. Kebijakan yang dibuatnya cenderung kontra produktif dengan basis pendukung Jokowi.

Demikian juga dengan Rudiantara, yang dianggap tak berhasil menjalankan tugas dengan mulus.

“Presiden tentu punya mata dan telinga untuk mengevaluasi calon menterinya. Sejauh ini, tahapannya normatif dan bisa menunjukan kenapa yang bersangkutan tidak cukup mampu mengelola kementerian yang dia pimpin,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.


Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

49 menit lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061.
Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak


Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?


Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.


Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 2 Mei 2024. Jokowi mengatakan pembangunan bendungan berkapasitas 60,8 juta meter kubik ini menghabiskan anggaran Rp 1.4 triliun. Foto: Tangakapan Layar Youtube Sekretariat Presiden.
Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Presiden Jokowi makan malam di Warung Mie Gacoan yang terkenal ramai di media sosial, pada sela kunjungan kerja di Mataram, NTB, Selasa, 30 April 2024. Foto: ANTARA/BPMI Setpres.
Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.


Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

3 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia. (foto: PSSI)
Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.


Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.


Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.